Selasa, 30 April 2013

Jenis karangan Dan Beda simpulan deduktif dan induktif

1.Narasi: adalah jenis karangan yang berisi cerita/fiksi yang disusun secara kronologis/urutan waktu terjadinya.
misalnya: cerpen, roman, drama dll.
2. Deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan sesuatu sehingga pembaca seoah-olah melihat, mendengar, merasakan apa yang ditulis oleh pengarang. Deskripsi dapat menggambarkan tentang suatu keadaan, kejadian, suasana, atau perasaan hati seseorang (cinta, sayang, benci, dan cemas)
3. Eksposisi adalah jenis karangan  yang menjelaskan hal yang berupa data, fakta, dan gambar sehingga pembaca dapat memperoleh informasi.
4. Argumentasi adalah jenis karangan yang berusaha meyakinkan pembaca dengan data, fakta dan gambar disertai dengan sejumlah alasan yang masuk akal.
5. Persuasi adalah jenis karangan yang berusaha membujuk, merayu pendengar atau pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulis. Biasanyaditujukan untuk mencari pengaruh atau massa.
Persiapan atau langkah-langkah menyusun karangan:
1. Menetapkan tema/topik
2. Menetapkan tujuan
3. Mengumpulkan data/bahan
4. Membuat outlina/kerangka karangan
5. Menyusun kerangka karangan menjadi bentuk paragraf


1. Teknik induktif, adalah pernyataan yang dimulai dari pengumpulan data atau fakta dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus kemudian diakhiri dengan kesimpulan umum yang merupakan ciri umum data atau fakta.
Ciri-cirinya:
a. Gagasan utama terletak pada akhir kalimat
b. Gagasan penjelas terletak pada awal dan merupakan anak kalimat, gagasan utama merupakan induk kalimat.
c. Peristiwa-peristiwa khusus diakhiri kesimpulan umum.
2. Teknik deduktif, adalah pernyataan yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa umum kemudian diikuti dengan peristiwa-peristiwa yang khusus.
Ciri-cirinya:
a. Gagasan utama terletak pada awal kalimat
b. Kesimpulan umum diikuti peristiwa-peristiwa khusus.
c. Gagasan utama merupakan induk kalimat, gagasan berikutnya merupakan anak kalimat.

Proposal Dan Penulisan EyD (Ejaan yang Disempurnakan)

Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Tujuan pembuatan proposal adalah untuk menginformasikan kepada pihak-pihak yang terlibat dan akan dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.Bagian-bagian proposal meliputi:
1. Judul kegiatan
2. Nama penyusun
3. Kata pengantar atau pendahuluan, yang berisi latar belakang diadakannya kegiatan tersebut
4. Tujuan diadakannya kegiatan
5. Bentuk atau jenis kegiatan, tempat dan waktu pelaksanaan/jadwal
6. Rencana program  kerja
7. Susunan panitia kegiatan
8. Anggaran yang dibutuhkan
9. Penutup, berisi harapan untuk
mendapatkan persetujuan ataupun bantuan supaya kegiatan dapat terlaksana sesuai dengan rencana, dan
10. Lampiran-lampiran, misalnya berisi surat edaran, undangan dan lain-lain

EyD (Ejaan yang Disempurnakan) telah diresmikan penggunaannya oleh pemerintah pada tanggal 18 Agustus 1972, namun sampai sat ini Ejaan yang Disempurnakan(EyD) ini  masih diabaikan oleh masyarakat, benarkah?  Padahal, pemerintah telah menguatkan kembali ejaan yang Disempurnakan ini, dengan keputusan menteri yaitu, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  Republik Indonesia, Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987). Adapun hal-hal yang diputuskan antara lain:
1.Pemakaian huruf
2. Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
3. Penulisan kata
4. penulisan unsur serapan
5. pemakaian tanda baca.
Beberapa contoh kesalahan yang sering dijumpai, antara lain:
1. Penulisan tehnik, seharusnya ditulis teknik; jadual, seharusnya ditulis jadwal  dan masih banyak lagi.
2. Penulisan antar negara, seharusnya  ditulis antarnegara; dirumah, seharusnya ditulis di rumah.
3. Penulisan a/n, seharusnya ditulis a.n.; d/a seharusnya ditulis d.a.

Sejarah singkat SMK Negeri 36 Jakarta

Pendidikan adalah kata kunci untuk meraih masa depan. Tanpa pendidikan, hidup kita hampa tanpa pedoman. Seperti pepatah yang berbunyi:”Ibarat tanah tak akan berbuah jika tidak diolah, begitu pula jiwa (akal budi) akan mandul jika tidak diasah”.  Pendidikan menengah atas khsusnya Sekolah menengah Kejuruan (SMK), memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam proses peletakan dasar pendidikan berorientasi ilmu dan pekerjaan bagi generasi penerus bangsa. Pada tahap inilah SMK Negeri 36 Jakarta melaksanakan kegiatan belajar mengajar berusaha membentuk sumber daya manusia agar menjadi generasi yang handal, memiliki harkat dan martabat yang sebanding dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
SMK Negeri 36 Jakarta dirintis sekitar bulan November tahun 1968. Pada  waktu itu  didirikan Sekolah Teknik Negeri 12 (ST N 12) Perkapalan yang merupakan pindahan dari Sekolah Teknik (ST) Budi Utomo yang berkedudukan di Jakarta Pusat.
Adapun kronologisnya  sebagai berikut:
  1. Tahun 1968 s.d. 1976:
Nama Sekolah             : ST Negeri 12 Perkapalan
Kepala Sekolah           ; Bpk. Kuswaya, B. Sc. (almarhum)
  1. Tahun 1976 s.d. 1977:
Pada tahun tersebut, seluruh ST Negeri se-Indonesia dilikuidasi, dan ST Negeri 12 Perkapalan Jakarta diintegrasikan  ke SMP Negeri 50 dalam rangka persiapan menjadi Sekolah Teknologi Menengah (STM)
  1. Tahun 1977 S.D. 1978:
Diintegrasikannya SMP Negeri 50 menjadi STM Fider School 12 (cabang STM Negeri 3 Jakarta).
  1. Tahun 1978 s.d. 1979, secara resmi berdirilah STM Negeri 9 dengan Program Keahlian : Mesin Produksi (MP).
Berikut ini adalah kepala-kepala sekolah yang pernah menjabat menjadi kepala sekolah STM Negeri 9 Jakarta:
a. Tahun 1979 s.d. 1990    : Bpk. Samsudin, B.Sc
b. Tahun 1990 s.d. 1992    : Bpk. Drs. Binsar Situmorang
c. Tahun 1992 s.d. 1995    : Bpk. Drs. Amin Suhartono
d. Tahun 1995 s.d. 1996    : Bpk. Drs. M. Khusen.
Pada periode ini tepatnya awal tahun pelajaran 1995/1996 dibuka Program Keahlian Mekanik Otomotif (MO), sehingga STM Negeri 9, memiliki 2 (dua) Program Keahlian yaitu: Mesin Produksi (MP) dan Mekanik Otomotif (MO).
Kemudian pada tanggal 22 Juni 1996, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), STM Negeri 9 berubah nama menjadi SMK Negeri 36 Jakarta.
e. Tahun 1996 s.d. 2001    : Bpk. Ismet Inonu (almarhum)
Pada masa periode ini terdapat perubahan-perubahan antara lain:
Tahun Pelajaran 1997 s.d. 1998, Program Keahlian Mesin Produksi (MP) ditutup, sehingga tinggal menjadi 1 (satu) Program Keahlian Mekanik Otomotif (MO).
Atas instruksi dan tindak lanjut dari studi kelayakan di lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kejuruan, maka pada tahun 1999 – 2000 SMK Negeri 36 Jakarta ditunjuk untuk membuka program keahlian yang  bernuansa kelautan, yaitu program: Nautika Kapal Perikanan Ikan (NKPI), karena SMK Negeri 36 Jakarta yang secara kebetulan berlokasi di pinggir laut/pantai dan berada di tengah-tengah  masyarakat petani ikan (nelayan).
f. Tahun 2001 s.d. 2005      : Bpk. Drs. Budiono
Pada periode ini SMK Negeri 36, membuka kembali 2 (dua) program keahlian yaitu: Teknik Kapal Penangkapan Ikan (TKPI), dan Budi Daya Perairan (BP)/Agrobisnis Perikanan (AP), sehingga pada periode ini SMK Negeri 36 Jakarta sudah memiliki 4 (empat) Program Keahlian, yaitu: Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI), Mekanik Otomotif (MO), Teknik Kapal Penangkapan Ikan (TKPI), dan Budi Daya Perairan (BP).
g. Tahun 2005 s.d. 2009    : Bpk. Drs. Hasoloan Pakpahan, MPE.
Untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada periode ini SMK Negeri 36 Jakarta membuka kembali 3 (tiga) program keahlian, yaitu: Mesin Produksi (MP), Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Alat Berat (TAB), sehingga SMK Negeri 36 Jakarta  sekarang mempunyai 7 (tujuh) program keahlian, yaitu: Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI), Mekanik Otomotif (MO), Teknik Kapal Penangkapan Ikan (TKPI),  Budi Daya Perairan (BP)/ Agrobisnis perikanan (AP). Mesin Produksi (MP), TeknikKomputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Alat Berat (TAB).
h. Tahun 2009 s.d. sekarang       : Drs. Dedi dwitagama, M.M, M. Si
B. Profil SMK Negeri 36 Jakarta
SMK Negeri 36 Jakarta adalah sekolah kejuruan bidang teknologi industri dan pelayaran, yang didirikan pada tahun  1968. SMK ini beralamat di Jalan Baru Kosambi III Cilincing Jakarta Utara. Luas sekolah ini kurang lebih 5000 m2, mempunyai guru-guru normatif, adaptif dan guru praktik yang berjumlah 60, yang terdiri dari 28 PNS, 7 CPNS, dan 25 guru  masih  honorer. Untuk memeperlancar kegiatan kegiatan belajar SMK N 36 Jakarta, dibantu oleh tenaga ketatausahaan/administrasi, yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Subbagian TU yang dibantu oleh 20 orang, yang terdiri dari 4 PNS dan yang 16 orang masih tenaga honorer. Selain itu, SMK Negeri 36 Jakarta mempunyai peserta didik baik pria maupun wanita dengan jumlah total 812 peserta didik, perinciannya adalah sebagai berikut: kelas X berjumlah 297, kelas XI berjumlah 246 dan kelas XII berjumlah 269. Di samping itu, untuk kelancaran kegiatan belajar mengajar SMK Negeri 36 Jakarta, masih memerlukan dana/biaya yang cukup besar yang bersumber/berasal dari masyarakat. Maka dari itu perlu ada suatu organisasi untuk mengelola/membantu SMK N 36 yaitu Komite Sekolah (KS). Adapun sebagai ketua adalah Bapak Wahy0 Susapto yang dibantu oleh sekretaris Bapak Suparba, wakil sekretaris Bapak Tata Yusmantara, dan dibantu oleh bendahara  Bapak Drs. Edwar Adam. Sebagai tambahan, agar sekolah dapat menjalankan roda organisasinya dengan baik, maka kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah yaitu:
1. Wakasek Bidang Kurikulum           : Drs. Erman Zeni
2. Wakasek  Bidang Sarana                : Drs. Budiatma
3. Wakasek  Bidang Humas/ (Du/Di) : Drs. Hadir Sembiring
4. Wakasek Bidang  Kesiswaan          : Drs. H.M. tuan Ts.
5. Wakasek Bidang Manajemen Mutu: Diding wahyudin, S. Pd, dan
6. Wakasek Bidang Ketenagaan         : Drs Durahman Sembiring.
Untuk membentuk sumber daya manusia  yang handal, harus ada link and mach, ada benang merah antara dunia sekolah dengan  dunia industri, maka sekolah mewajibkan peserta didiknya untuk melaksanakan praktek kerja industri (prakerin). Adapun tempat-tempat untuk praktek kerja industri (prakerin) tersebar di beberapa kota di antaranya adalah:
  1. PT Gemala Kempa Daya Goup, Jl. Pegangsaan II, Pulo Gadung, Jakarta.
  2. PT Toyota Asatra Motor, Jl. Yos Sudarso, Sunter II, Jakarta Utara.
  3. PT Cipta Piranti Teknik, Jl. Pegangsaan II Km 33 Kelapa Gading, Jakarta Utara.
  4. PT Astra Mobil Daihatsu, Jl. Laks. Yos Sudarso, Jakarta Utara.
  5. PT Gaya Motor, Jl. Gaya Motor Raya no. 3 Sunter II, Jakarta Utara.
  6. PT Astra Internasional, Jl. Gaya Motor no. 3 sunter II, Jakarta Utara.
  7. PT gemala Nawagraha Sejati, Jl. KBN cakung, Marunda baru, Jakarta Utara.
  8. PT GS Batteray, Jl. Laks. Yos Sudarso, Jakarta Utara.
  9. PT Astra Auto 2000, Jl. Gaya Motor II, Sunter , Jakarta Utara.
10.  PT Astra Honda Motor, Jl. Laks. Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara.
11.  Dinas Perikanan DKI Jakarta, Jl. Gunung Sahari Raya no. 11 Jakarta Utara.
12.  Dinas Kelautan dan Perikanan, Jl. Letjen MT Haryono, Jakarta.
13.  PT Berjaya Bintang samudra, Jl. Mindi No. 32, Jakarta Utara.
14.  Pelabuhan Perikanan Samudra, Benoa, Bali.
15.  KUD Sarono Mino, Pati, Jawa Tengah, dan lain-lain.
SMK Negeri 36 Jakarta  adalah salah satu SMK Negeri yang terletak di Kecamatan Cilincing, selain SMK Negeri 49 yang terletak di Marunda Baru, dan SMK Negeri 4 yang berada di wilayah Rorotan. Namun SMK Negeri 36 adalah satu-satunya yang terletak wilayah  kelurahan Kalibaru, sehingga SMK Negeri 36 Jakarta setiap tahun ajaran baru selalu menjadi tujuan utama siswa-siswa SMP di daerah ini. Apalagi mereka sudah mengetahui bahwa  SMK Negeri 36 Jakarta mempunyai segudang prestasi. Di antaranya adalah sering menjuarai  berbagai lomba, misalnya menjuarai Lomba Keterampilan Siswa (LKS) baik tingkat Nasional maupun tingkat Propinsi. Selain itu, Group Marawis SMK Negeri 36 juga sering menjadi juara baik di tingkat kota administratif maupun tingkat propinsi. Bukan hanya siswanya yang berprestasi, guru-gurunya pun tidak kalah prestasinya. Sebagai contoh, ada beberapa guru yang menjadi guru berprestasi di tingkat kota adminstrasi, misalnya Bpk. Diding Wahyudin, S.Pd, Ibu Sulistiyani, S.Pi. Bahkan, sudah ada 4 (empat) guru dari SMK Negeri 36 yang sudah berhasil menjadi kepala sekolah, di antaranya Bpk. Drs. Murtias, Bpk. Drs. Ismail, Bpk. Drs. H. Ahmad Syarifudin dan Bpk. Drs. Petrus Hari sasono.

Ini 4 Penyebab Banjir Jakarta

Ini 4 Penyebab Banjir Jakarta

Masalah banjir belum juga terselesaikan di Ibu Kota. Jakarta terendam banjir pada babak awal memasuki tahun 2013. Banjir cukup merata di seluruh wilayah Jakarta. Sejumlah akses jalan terputus. Air setinggi 20 hingga beberapa meter menggenangi jalanan Ibu Kota. Banjir pun tak pilih-pilih lokasi, mulai dari perkampungan hingga Kompleks Istana Kepresidenan kebanjiran.
Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat volume air bertambah. Sungai dan waduk meluap. Tanggul pun jebol karena tak mampu menahan banyaknya air. Namun, banjir seharusnya tak terjadi hanya karena intensitas hujan yang tinggi itu. Mengapa banjir terus terjadi dan makin meluas di Ibu Kota?
Pengamat tata kota, Nirwono Joga, mengatakan, sejumlah faktor turut menyebabkan banjir Jakarta 2013. Secara umum, telah terjadi perubahan besar pada tata ruang di Jakarta dan kota sekitarnya, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Faktor pertama, berubahnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi kawasan pembangunan, seperti permukiman, gedung, dan jalan. Resapan air hujan menjadi berkurang dan akhirnya air mengalir ke jalanan.
"Sebagian besar banjir yang terjadi di Jakarta ini terjadi di daerah-daerah tanggapan air, resapan air, yang dulu sejak zaman Belanda memang diperuntukkan untuk ruang hijau," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/1/2013).
Joga mengatakan, pemerintah harus tegas membatasi pembangunan komersial di Jakarta. Pendirian bangunan pun harus dicek kembali apakah telah menyediakan sebanyak 30 persen sumber resapan sesuai ketentuan undang-undang.
Kedua, sistem drainase yang buruk di Jakarta. Menurut Joga, seharusnya saluran air berujung ke sungai atau laut, melainkan ke daerah resapan atau ke dalam tanah. Pemerintah harus melakukan revitalisasi terhadap sistem drainase di seluruh Jakarta dan jalan-jalan protokol seperti Sarinah, Thamrin, Sudirman, dan lainnya. Pemerintah juga perlu membuat sistem drainase eco-drainase yang mengalirkan air ke sumber resapan.
Ketiga, tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ. Dalam catatannya, pada tahun 1990-an, Jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Namun, kini hanya tersisa 42 waduk dan 16 situ. Sebanyak 50 persen di antaranya pun tidak berjalan optimal. Waduk-waduk di Jakarta dipenuhi tumbuhan enceng gondok, limbah, dan sampah. Pendangkalan pun terjadi akibat sedimentasi lumpur. Waduk yang akhirnya mengering kemudian dijadikan daerah hunian.
"Untuk meningkatkan kapasitas optimalisasi, tentu perlu dilakukan revitalisasi pengerukan dan penataan. Kalau optimal, waduk bisa menjadi cadangan air bersih," terangnya.
Keempat, belum dilakukannya normalisasi di semua sungai. Menurut pengamat dari Universitas Trisakti ini, pemerintah harus melakukan normalisasi kali sekaligus merelokasi permukiman di bantaran sungai ke tempat yang layak huni.
"Kita harapkan 5 tahun ke depan sungai sudah selesai dinormalisasi yang lebarnya saat ini 20-30 meter menjadi 100 meter," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pasang air laut dalam beberapa hari ke depan diprediksi tinggi. Pada Senin (21/1/2013), pasang akan memuncak hingga ketinggian 0,95 meter. Pada Sabtu (26/1/2013), pasang bisa mencapai 1 meter. Sementara pada Minggu depan, pasang bisa mencapai 0,95 meter.
Untuk diketahui, pada 2007, curah hujan yang mengguyur Jakarta mencapai 320 milimeter. Curah hujan di Jakarta belakangan ini sekitar 95 milimeter dan di wilayah hulu (Puncak, Bogor) sekitar 75 milimeter. Intensitas hujan di Jakarta saat ini sedang menurun. Namun, pada akhir Januari atau awal Februari, diprediksi curah hujan menjadi dua kali lipat.
Untuk itu, solusi masalah banjir Jakarta, tambah Joga, tidak hanya dengan melakukan rekayasa teknis seperti membuat sodetan dan gorong-gorong raksasa. Rekayasa sosial atau mengubah pola pikir masyarakat, menurutnya, lebih penting dilakukan. Pemerintah dan masyarakat harus sadar pentingnya ruang  terbuka hijau, mengerti bahwa bantaran sungai bukanlah lokasi hunian. Sadar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Rekayasa teknis tidak akan menyelesaikan masalah banjir tanpa adanya kesadaran masyarakat itu sendiri.

Rabu, 20 Februari 2013

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Surat lamaran pekerjaa adalah Surat permohonan memperoleh jabatan atau kedudukan yang ditawarkan oleh suatu instansi ata perusahaan berdasarkan iklan atau pengumuman.

Penulisan surat lamaran pekerjaan
1.      Penulisan PT tidak menggunakan titik
2.      Penulisan jalan disingkat menjadi jln.
3.      Penulisan alamat tidak diakhiri tanda titik.
4.      Penulisan nama perusahaan dalam isi dicetak miring atau dengan garis bawah
5.      Penulisan keterangan diri tidak Kapital
6.      Menggunakan subjek (Bapak atau Ibu)

Contoh:
Jakarta, 25 februari 2011
Hal            :Lamaran pekerjaan
Lampiran   : 6 lembar
Yth. Direktur PT Karya Mulia (1)
Jalan Melawai Raya 57 Kebayoran Baru (2)
Jakarta Selatan (3)

                  Dengan hormat,
      Berdasarkan iklan Bapak pada arian kompas (4), tanggal 20 februari 2008, mengenai teknisi elektromedik yang Bapak butuhkan, dengan ini saya:
      nama                                        : Widi Ardianto,S.T.
      tempat, tanggal lahir               : Jakarta, 27 September 1986
(5) alamat                                      : Jalan Peninggaran Timur III/31, Jakarta Selatan
      pendidikan                              : Sarjana Teknik Elektromedika
Mengajukan lamaran kerja kepada Bapak untuk mengisi lowongan tersebut.
      Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup
2.      Surat Keterangan Berkelakuan Baik
3.      Fotokopi Ijazah Terakhir
4.      Fotokopi Ijazah Computer
5.      Pasfoto Ukuran 4x6
Besar harapan saya, Bapak akan mempertimbangkan lamaran saya. Atas perhatian Bapak  (6), saya mengucapkan terima kasih.

           
                        Hormat saya,
           
                        Widi Ardianto

Jenis-Jenis Perubahan Makna Kata Dan Contoh Perubahan Makna Kata



1.) Makna kata konotasi/konotatif/strukturanl adalah makna yang sudah mengalami perubahan dari kata aslinya.
Contoh : ia gugur sebagai bunga bangsa.
2.) Makna Denotasi/denotatif/leksikal adalah makna yang belum mengalami perubahan dari aslinya.
Contoh : Tuti menanam bunga melati
3.) Makna meliorasi adalah perubahan pandangan terhadap makna kata yang dahulu dirasakan kurang baik sekarang menjadi baik.
Contoh anak putra lebih baik daripada anak laki-laki
4.) Makna Peyorasi adalah perubahan pandangan terhadap makna kata yang dirasakan baik atau enak sekarang dianggap kurang baik atau lebih rendah.
Contoh : Bekas dianggap kurang baik maka dianggap mantan.
Orang tutupan diganti dengan narapidana.
5.) Makna asosiasi adalah perubahan makna sebagai akibat adanya persamaan sifat.
Contoh : kursi itu menjadi rebutan (kursi = jabatan)
6.) makna sinestesia adalah perubahan makna akibat pertukaran pandangan antara dua indera yang berbeda.
Contoh : wajahnya manis sekali.
7.) Makna meluas adalah kata yang dahulu memiliki arti yang sempit dalam perkembangannya memperoleh arti yang luas. Proses ini disebut dengan Generalisasi.
Contoh : Ia memanggil bapaknya (orang tua laik-laki)
Saya sudah menemui bapak guru (sebutan kapada orang yang dihormasti)
8.) Makna menyempit adalah kata yang dahulu memiliki arti yang luas dalam perkembangannya memperoleh arti yang sempit. Proses ini disebut juga spesialisasi.
Contoh : kata sarjana dahulu digunakan untuk menyebut semua orang cendekiawan, sekarang hanya dipakai untuk lulusan perguruan tinggi.

Macam-Macam Majas dan Contohnya


macam-macam majas, jenis-jenis majas, majas dan contohnya, definisi majas, majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, majas penegasan
Macam-Macam Majas dan Contohnya. Majas atau Gaya Bahasa adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Jenis-jenis majas yang sangat banyak ini sering kali digunakan oleh penyair dalam membuat puisinya. Untuk mengetahui makna dalam puisi, kita memang harus menguasai macam-macam majas.
Dalam artikel ini, Science And Education akan mencoba menerangkan beberapa jenis majas yang sering dipakai (familiar) termasuk yang sering keluar sebagai ujian. Untuk memudahkan memahami, dijelaskan juga macam-macam majas dan contohnya.

Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu ketahui Majas pada dasarnya terdiri atas:
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:
1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
c) Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d) Harta karunku (sangat berharga)
e) Dia dianggap anak emas majikannya.
f) Perpustakaan adalah gudang ilmu.
3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d) Melati, lambang kesucian
e) Teratai, lambang pengabdian
6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
Macam-Macam Majas dan Contohnya
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
Macam-Macam Majas dan Contohnya
C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
Macam-Macam Majas dan Contohnya
D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan
Demikianlah Macam-Macam Majas dan Contohnya semoga bisa bermanfaat bagi anda. Untuk Jenis-jenis majas yang lebih lengkap, anda bisa berkunjung ke laman wikipedia.